Friday, August 15, 2014

Widgets


Dicubit Setan,.. sebuah kejadian ataupun fenomena yang kejadianya dianggap terjadi karena adanya ulah mahkluk astral atau kasarnya hantu. Fenomena seperti ini pernah saya alami sendiri dimana tiba-tiba saat bangun tidur di salah satu bagian tubuh terdapat tanda seperti memar yang berbentuk bulat dimana kebetulan waktu itu terdapat pada lengen saya. Waktu saya menceritakan hal ini kepada orang tua saya, mereka berkata kalau memar itu disebut dengan dicubit setan. Saya tidak tahu apakah di daerah lain fenomena ini memiliki sebutan serupa atau ada sebutan lain yang lebih membuat kita sedikit bergidik.. "hhhiiiii"...


Memang sih, Kalau di pikir secara logika kok bisa ya tiba-tiba ada bekas memar di tubuh kita padahal kita merasa tidak pernah melakukan hal yang memicu terjadinya memar tersebut. Bisa jadi karena kejadian yang tiba-tiba itulah sehingga orang tua dulu bahkan bisa jadi orang yang sementara membaca tulisan ini menganggap ini adalah perbuatan mahluk astral seperti halnya pada Fenomena Ketindihan.


Nah walaupun memar yang disebut dicubit setan ini tidak terlalu mengganggu tapi akan menarik kalau kita bisa tahu sebenarnya bagaimana sih pandangan medis tentang fenomena dicubit setan ini?
Setelah sedikit melakukan penulusuran akhirnya dapat juga nih pandangan medis mengenai fenomena yang satu ini. Menurut Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, ahli penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, "Bercak biru ini bisa dijelaskan secara medis. Bukan karena dicubit setan,” Dalam dunia medis, bercak biru tanpa sebab ini dikenal dengan nama PURPURA SIMPLEX. Bercak biru seperti memar tersebut merupakan penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah. Biasanya ditemukan pada tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria. “Biasanya tiba-tiba muncul dan tidak disertai rasa sakit,” ujar Prof. Zubairi.


Kejadian tiba-tiba ini bukan tanpa sebab. Seperti kata pepatah "Ada Asap Karena Ada Api".... Kalau begitu, Ada penyakit pasti ada pula penyebabnya dong..?? 
Nah,.. Purpura Simplex ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu:

  1. Stres dan Kelelahan, Banyak orang yang mengatakan bahwa mengalami bercak biru ini jika sedang stres, terlalu lelah datu karena alergi.
  2. Efect Obat, Pengaruh obat-obatan ternyata bisa juga loh menyebabkan timbulnya memar atau bercak biru pada kulit, beberapa obat pengencer darah seperti warfrafin, aspirin, clopidogrel, dan prasugrel dapat menginkatkan potensi pendarahan sehingga dapat membentuk bercak biru pada kulit.
  3. Kekurangan trombosit, salah satu penyebab timbulnya bercak biru pada kulit adalah jumlah dan kondisi sel keping darah atau trombosit yang kurang baik. Trombosit turut berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah yang sangat kecil ini bisa diibaratkan sebagai sumbat yang bertugas menutup setiap kebocoran yang terjadi pada pembulu darah
  4. Faktor usia, juga bisa membuat darah mudah menggumpal. Semakin tua seseorang, fungsi pembuluh darah ikut menurun. Lapisan kulit juga kehilangan banyak jaringan lemak yang bisa melindungi pembuluh dari benturan.“Ketika pembuluh darah rusak, darah akan bocor ke daerah sekelilingnya. Darah tersebut cenderung untuk berkoagulasi atau menggumpal. Ini yang menyebabkan terjadinya bercak biru atau memar,” paparnya.


Setelah kita mengetahui penyebabnya tentunya kita harus tau bagaimana cara mengatasinya. Tapi tak perlu repotlah... Yang menggembirakan dari purpura simplex ini adalah kita tidak perlu repot mencari obat untuk menghilangkan memar tersebut karena memar atau bercak biru ini akan hilang dengan sendirinya.

Meski demikian, lebih baik Anda Waspada jika bercak biru sering muncul disertai gejala seperti demam, terutama bila kondisi ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Bisa jadi itu gejala hemofilia.
Darah pada pasien hemofilia tidak dapat membeku secara normal. Proses pembekuan darah terjadi tidak secepat pada orang normal. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pembekuan darah ketimbang orang normal akibat sel darah tidak bisa membeku dengan cepat. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami perdarahan di bawah kulit seperti luka memar. Terutama jika mereka mengalami benturan, meskipun hanya benturan ringan. Bercak biru seperti memar juga bisa timbul sendiri jika pasien melakukan aktivitas berat dan menguras tenaga. Perdarahan ini berbahaya jika terjadi pada bagian otak.

Jika terjadi berulang, Periksakan diri segera ke ahli medis untuk mendapatkan diagnosis yang pasti atau kondisi dimana seseorang mengalami perdarahan yang bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)

0 komentar:

Post a Comment